28 Apr 2008

Sejenak Aku Termenung

sejenak aku termenung
saat bunga bunga mulai berjatuhan
dan daun coklat menandai usianya yang makin matang
jenuh ketika ada sisi kehidupan dalam bathin
di antara rumput musim dingin,
yang lebih liar daripada angin

sejenak aku berhasrat
uluran tangan yang menuntun
ketika jalan yang cerah mendadak gelap
dan berkelok ketika aku menginginkannya lurus

sejenak aku ingin menjadi
sebuah karang tak tergoyahkan oleh badai
dan berdiri kokoh di antara musim menyengat
ada sesuatu yang menjadikan kuat
meski rusak dimakan usia

sejenak aku merasa
awan putih menyelubungi mimpi
ketika aku dengan kesusahan menggapainya
akan kukejar sampai ke atas langit
di mana ada emas yang terhampar di ujung pelangi

sejenak aku menyesal
di usia yang aku bawa hingga saat ini
bersama misteri dibalik padang gersang
suatu kehidupan berdansa
lewat kisi-kisi perbukitan
bersama kincir angin,
yang akan menerbangkan aku

sejenak aku diam
menatap takdirku yang tertulis dalam angin
dan sauh yang selalu mendambakannya
sambil menutup mata melihat ke dalam mimpi

sejenak kemudian
aku hanya sebatang alang-alang
terlalu rapuh...

0 comments: