17 Aug 2008

Cerita Adenium

dulu ia pernah indah
dulu...
sebelum tangan kita menjamah

memekarkan bunga merah tua yang cantik
begitu berharga hingga kita mengorbankan tak sedikit
dan akhirnya menjadi hak milik



lihatlah,
ia sungguh indah
dan kepadanya kita bangga
larut dalam pesona

lalu musim lain bercerita
badai yang jahat tertawa
dan menerbangkan dedaunannya
terlupa akan cinta

angin yang berganti arah membuatnya rapuh
tak hanya bunga, warnanya pun keruh
padahal dia ingin cinta yang teguh

ah sungguh sayang,
sesuatu yang dulu indah menjadi usang


tapi aku tak ingin menangis
aku akan membuatnya berwarna lagi
selalu ada mentari bersinar di balik gerimis
sebuah keyakinan, dan ia akan mekar kembali
dengan sedikit sentuhan manis
cintanya segera bersemi

ada yang masih menginginkannya tersenyum
ada yang masih menanti bunga merahnya yang ranum

jadi, tenanglah
karena aku tak akan menyerah
akan kupercikkan segenap kekuatan
agar engkau mampu bertahan

apa yang aku pegang dengan erat selama ini
apa yang telah kujaga dan kumiliki
tak akan semudah itu kuakhiri

tanganku memang rapuh,
tapi aku tahu ia akan berbuat penuh
tak akan kubiarkan layu,
karena ia adalah kesayanganku
sampai ia mekar kembali hingga saatnya
dan bertabur warna

kita saling menyayangi

dan lagi,
aku percaya,
bahwa
yang membuat kita bertahan,
adalah keyakinan...

0 comments: