7 May 2008

Sabtu Akhir Maret

pukul dua siang
aku terbangun dari mimpi siang bolong
kucuci muka
dan bersiap mengeluarkan motor dari gerbang
aku jadi tersenyum kala akan kutemukan wajahmu
di sore yang menyala ini
karena,

aku tahu aku menyayangimu
dan hari-hari menjadi indah
bila kita bersama menikmati pagi cerah

tiba-tiba aku berhenti dari lamunan
o.. o.. rupanya aku menabrak lampu merah
dan klakson bak teriakan ibuku
terus menggema di telingaku
dasar bodoh!
padahal aku tahu kau benci hal ceroboh
lalu kupukul kepalaku (helmku) dan tersenyum malu
padahal,

aku sungguh menyayangimu
siang yang panas akan menjadi
danau tersejuk di dunia kita

dasar payah!
aku terlambat lagi untuk kesekian kali
dan tak sadar celana panjangku sudah belepotan oli


lalu kujumpai kau dalam suasana paralel
tersenyum dan kita hanya berbicara dengan mata
tetapi,

aku sadar aku menyayangimu
bila menatapmu aku berada di telaga jernih

kudengar suaramu menyapu udara di sekitar rambutku
aku diam dan kakiku gemetar
serasa jantung ini berpindah ke lutut
sementara kanan kiriku hanyalah
dua patung bernyawa
sampai kulakukan hal terbodoh di depanmu
aku merasa asing di tempat yang aku kenal
walaupun demikian,

aku akan selalu menyayangimu
tak tahu di luar mendung atau cerah
karena aku hanya ingin menatap matamu

salju itu cair
tapi kebekuan kita masih membentuk bongkahan
dan aku sadar bahwa aku
tak dapat mengungkapkan yang sebenarnya
sampai awal tanpa mula itu menandai
bahwa,

aku juga ingin kau menyayangiku
dan berharap aku adalah pelabuhan terakhir hatimu

0 comments: