7 May 2008

Far Off Dream

aku tak pernah berusaha mengingat
sudah berapa lama sejak kita saling memiliki
karena malam terlalu pendek untuk sekedar menghitungnya

di setiap hari menjelang tidurku yang tak pernah lelap
kau akhirnya selalu berkata "aku menyayangimu, aku merindukanmu"

kau lihat?
ruang dan jarak tak mempengaruhi kita untuk saling berbagi, bukan?
aku mempercayainya karena kau yang mengajarkannya padaku
lagi dan lagi
aku terselamatkan oleh kata-kata itu

kau pernah menoreh goresan:

"cinta tak pernah dapat diukur,
dengan dalamnya laut,
atau dengan tingginya everest.
ia hanya dapat diukur,
dengan tawa dan air mata,
dengan detak jantung yang bergemuruh,
ketika mendengar namanya.
dan nama spesial itu adalah......" *

ya, kau mengisinya dengan namaku

dan aku memberikan jalan untuk air mata
aku tak ingin menyeka tangisku
karena momen itu sangat berharga

apakah aku mempercayainya?

aku bahkan tak mengerti untuk siapa aku hidup
karena saat berjalan aku tak punya tangan untuk kugenggam

lagi,
kau menguntai kata-kata yang terlalu indah :

"satukan jari-jari tangan kirimu,
dengan jari-jari tangan kananmu.
salah satunya adalah milikku, kau sedang menggenggamku" **

dan :

"di setiap melangkah,
kau mungkin merasa sendiri.
tapi lihatlah dengan baik,
menolehlah,
kau akan menemukan bayangan.
dan itu adalah aku.
jika kau memahaminya,
kau tak sendiri karena aku bersamamu,
aku melekat di dirimu" ***

jika memang demikian,
maka kau adalah cahayaku
aku tak mungkin menemukan bayangan jika ia tak ada

enter the light, leave the dark
enter the light, i enter you

dan sungguh, jika ini memang takdir yang seperti kita katakan
maka kita akan bertemu, di hari ini, di suatu tempat
suatu dimensi

dan sekarang aku meragukannya
terlalu banyak hal berharga
yang tak cukup dibayar air mata

jadi aku menyetujuinya
meski semua menyisakan enigma
aku tak menyesalinya

0 comments: