7 May 2008

Untitled

teruslah bersinar untukku, matahariku
dan jangan mengubah bentukmu
karena aku sangat sendirian kini
aku ingin kau menyinariku dengan cinta
dan tak ingin mengucapkan selamat malam padamu
karena aku akan kedinginan saat itu
aku butuh kamu untuk menghangatkan aku

tangis, gelisah, takut dan sedih
aku ingin kau mencairkan semua rasa itu

tersenyumlah untukku, matahariku
dan kilaukan nyalamu dengan terang
maka kau akan melihat
bunga-bunga yang berwarna cerah karena kasihmu
jangan biarkan ia layu
tapi biarkan ia tahu bahwa engkau mencintainya
karena ia akan menyambut cintamu dengan memekarkan kelopaknya
maka akan ada begitu banyak yang bahagia dengan keindahannya

kumbang, lebah, kupu-kupu dan bahkan manusia
aku ingin kau membuat mereka lebih mencintai bunga itu...

nyanyikan syair surga untukku, matahariku
dan senandungkan bisikanmu yang merdu
karena laut itu membuat perahu terombang-ambing dalam badai
dan langit bagai bergemuruh dalam ritme yang membingungkan
aku ingin kau membirukan mereka
agar mereka tahu bahwa hidup lebih indah dengan cinta

sauh, angin, camar, awan
aku ingin mereka ikut bernyanyi bersama nafas syahdumu

ah, matahariku... matahariku...
apakah permintaanku terlalu egois?
karena jika demikian
langitku akan mendung, lautku akan kelam
bungaku akan mati
dan aku akan tertinggal dalam kesendirian...

Far Off Dream

aku tak pernah berusaha mengingat
sudah berapa lama sejak kita saling memiliki
karena malam terlalu pendek untuk sekedar menghitungnya

di setiap hari menjelang tidurku yang tak pernah lelap
kau akhirnya selalu berkata "aku menyayangimu, aku merindukanmu"

kau lihat?
ruang dan jarak tak mempengaruhi kita untuk saling berbagi, bukan?
aku mempercayainya karena kau yang mengajarkannya padaku
lagi dan lagi
aku terselamatkan oleh kata-kata itu

kau pernah menoreh goresan:

"cinta tak pernah dapat diukur,
dengan dalamnya laut,
atau dengan tingginya everest.
ia hanya dapat diukur,
dengan tawa dan air mata,
dengan detak jantung yang bergemuruh,
ketika mendengar namanya.
dan nama spesial itu adalah......" *

ya, kau mengisinya dengan namaku

dan aku memberikan jalan untuk air mata
aku tak ingin menyeka tangisku
karena momen itu sangat berharga

apakah aku mempercayainya?

aku bahkan tak mengerti untuk siapa aku hidup
karena saat berjalan aku tak punya tangan untuk kugenggam

lagi,
kau menguntai kata-kata yang terlalu indah :

"satukan jari-jari tangan kirimu,
dengan jari-jari tangan kananmu.
salah satunya adalah milikku, kau sedang menggenggamku" **

dan :

"di setiap melangkah,
kau mungkin merasa sendiri.
tapi lihatlah dengan baik,
menolehlah,
kau akan menemukan bayangan.
dan itu adalah aku.
jika kau memahaminya,
kau tak sendiri karena aku bersamamu,
aku melekat di dirimu" ***

jika memang demikian,
maka kau adalah cahayaku
aku tak mungkin menemukan bayangan jika ia tak ada

enter the light, leave the dark
enter the light, i enter you

dan sungguh, jika ini memang takdir yang seperti kita katakan
maka kita akan bertemu, di hari ini, di suatu tempat
suatu dimensi

dan sekarang aku meragukannya
terlalu banyak hal berharga
yang tak cukup dibayar air mata

jadi aku menyetujuinya
meski semua menyisakan enigma
aku tak menyesalinya

Kenapa?

mendekatlah,
biar kurasakan detak jantungmu
kita sama
bukankah kita manusia
yang lemah tanpa tuntunan sahabat
kenapa menjauh dariku?
tak ingin mengenalku

setitik debu terbang ke angkasa
dia tidak menghilang
hanya menyatu dengan jagad
sebagai pelengkap
bahwa tanpanya
alam bukanlah sesuatu yang nyata

egois
kita semua punya rasa itu
tapi jika kita mampu meleburkannya
kita akan menjadi insan
yang mulia

Goresan Awal Musim

burung-burung camar
tak pernah jenuh menuntun nahkoda
ke sebuah tempat di mana mimpi,
mampu menjadi sebuah kenyataan

melayang bersama mega-mega merah
yang diselimuti senja
dan membawa kembali hujan
ke hamparan yang tandus

setiap insan tahu, siapa di balik pelangi

purnama tak malu mengantarkan nyanyian gembira
untuk si cantik venus yang selalu setia menemani,
di setiap kemunculan pertamanya
dan kunang-kunang
akan berdansa untuk menjadi kekasih sang malam

setiap kali musim berganti,
di dalam angan dan mimpi,
kedatangan sang bidadari
menjadi satu harapan bagi jiwa-jiwa hampa
yang membutuhkan sekuntum bunga
di awal musim

Air

hanya ingin menjadi air
yang mampu membersihkan jiwa-jiwa kotor
oleh segala rayuan ambisi
dan menyucikannya lewat kesejukan

menjadi air...
yang mampu memadamkan api kepongahan
dan membawa hati menuju tempat paling damai
dan berirama

berada dalam wujud air
ketika tak seorang pun mampu menggenggamnya
bebas bergerak
tak sekecil celah pun mampu mencegahnya
tak sekecil celah pun mampu menahannya
untuk terus berlari
mengalir mengikuti mimpi dan tujuannya

anugerah terbesar pada air
melepaskan jerat dahaga yang membelenggu
dan menjadikannya syahdu dalam rasa damai

berada dalam rupa air
yang tak seorang pun mampu melihat
seperti apa bentuk di balik kejernihannya
karena yang dapat manusia temukan di dalamnya
hanyalah… bayangan diri...

Teman

manusia memiliki rantai tak terlihat
yang membuat terbelenggu di tanah
itulah mengapa kita tak bisa terbang
tak seperti burung-burung itu
yang bebas melayang di antara bumi dan angkasa

tapi di sini
ada begitu banyak yang bisa aku dapat
karena bila bersamamu
aku akan memiliki sayap

kita semua

meski tak pernah bertemu sebelumnya
aku akan selalu tahu
semua ini bukan hanya mimpi
dan ketulusan menjadi jalan kepercayaan

harapan itu tak akan jauh
jika kita membaginya bersama
dinding itu tak lagi menghalangi
untuk bercerita bersama

karena kita di sini sama
untuk memahami kasih sayang

Sekeping Uang Logam

keping uang logam terjatuh di balik lemari
ting... ting... ting...
tak tahu bagian mana yang terbuka
gambar atau angka
aku tak akan bertaruh
satu yang aku tahu

ia masih di sana

diam diselimuti debu-debu nakal
tapi dia tak boleh goyah karenanya
karena dia
sangat bernilai

dia butuh siapa pun
aku, kau, dia, kalian atau mereka
untuk mengambilnya dari balik lemari
karena suatu saat
jika ia terlalu lama di sana
ia tak akan berharga lagi

Sabtu Akhir Maret

pukul dua siang
aku terbangun dari mimpi siang bolong
kucuci muka
dan bersiap mengeluarkan motor dari gerbang
aku jadi tersenyum kala akan kutemukan wajahmu
di sore yang menyala ini
karena,

aku tahu aku menyayangimu
dan hari-hari menjadi indah
bila kita bersama menikmati pagi cerah

tiba-tiba aku berhenti dari lamunan
o.. o.. rupanya aku menabrak lampu merah
dan klakson bak teriakan ibuku
terus menggema di telingaku
dasar bodoh!
padahal aku tahu kau benci hal ceroboh
lalu kupukul kepalaku (helmku) dan tersenyum malu
padahal,

aku sungguh menyayangimu
siang yang panas akan menjadi
danau tersejuk di dunia kita

dasar payah!
aku terlambat lagi untuk kesekian kali
dan tak sadar celana panjangku sudah belepotan oli


lalu kujumpai kau dalam suasana paralel
tersenyum dan kita hanya berbicara dengan mata
tetapi,

aku sadar aku menyayangimu
bila menatapmu aku berada di telaga jernih

kudengar suaramu menyapu udara di sekitar rambutku
aku diam dan kakiku gemetar
serasa jantung ini berpindah ke lutut
sementara kanan kiriku hanyalah
dua patung bernyawa
sampai kulakukan hal terbodoh di depanmu
aku merasa asing di tempat yang aku kenal
walaupun demikian,

aku akan selalu menyayangimu
tak tahu di luar mendung atau cerah
karena aku hanya ingin menatap matamu

salju itu cair
tapi kebekuan kita masih membentuk bongkahan
dan aku sadar bahwa aku
tak dapat mengungkapkan yang sebenarnya
sampai awal tanpa mula itu menandai
bahwa,

aku juga ingin kau menyayangiku
dan berharap aku adalah pelabuhan terakhir hatimu

Nyanyian Rindu

aku sedang bernyanyi ke arah langit,
kemudian tercenung "sore ini mendung sekali..."
dan titik air mulai menghiasi laguku

apakah langit sedang berduka atau menangis bahagia?
aku tidak tahu, yang kutahu hanya
aku sangat merindukanmu

aku ingin lewati senja bersamamu
mengalahkan keindahan laut
dan mataharinya yang terbenam

lalu perlahan...
titik air itu sudah reda,
nyanyianku sekarang,
digantikan oleh binatang-binatang malam
yang mulai berpesta

kini jalan hanya dihiasi azan dan genangan becek saja
tapi di mana kamu?

sudahkah kau terima pesan
yang kukirim lewat angin barat?
atau dia terjebak di udara yang basah?

ah…
sedang apa kamu?
apa kamu juga sedang memikirkan aku?